Sabtu, 28 Januari 2012

ekonomi koperasi_partisipasi anggota pada koperasi

TUGAS PENGANTAR KOPERASI PARTISIPASI ANGGOTA PADA KOPERASI DISUSUN OLEH : MARIA FRANSISKA S A1A110028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2011 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Partisipasi Anggota Pada Koperasi “. Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyelesaian makalah ini. Kami penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi maupun cara penulisan. Namun, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kami menerima dengan rendah hati setiap saran dan kritik yang bersifat membangun guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya kami penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Jambi, Oktober 2010 Penulis DARTAR ISI Kata pengantar................................................................................................. i Daftar isi...........................................................................................................ii BAB I Pendahuluan 1. Latar belakang.......................................................................1 2. Tujuan....................................................................................2 3. Rumusan masalah..................................................................2 BAB II Pembahasan 1. Pengertian Partisipasi.............................................................4 2. Arti pentingnya Partisipasi................................................... 16 3. Cara meningkatkan Partisipasi..............................................20 4. Model kesesuaian dalam partisipasi......................................21 BAB III Penutup 1. Kesimpulan..........................................................................24 2. Saran....................................................................................24 Daftar pustaka..................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anggota merupakan salah satu pihak yang menentukan keberhasilan sebuah Koperasi, karena berapapun besarnya biaya pembinaan yang dikeluarkan oleh pemerintah, tidak akan membuat sebuah koperasi berkembang tanpa adanya partisipasi aktif dari para anggotanya. Kedudukan anggota dalam koperasi sangat penting karena anggota sebagai pemilik (owners) dan juga merupakan pelanggan (users) bagi koperasi yang menentukan maju dan mundurnya koperasi. Keberhasilan suatu koperasi tidak lepas dari partisipasi seluruh anggota baik partisipasi modal, partisipasi dalam kegiatan usaha, maupun partisipasi pengambilan keputusan karena partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan dan untuk mempertahankan ikatan pemersatu di dalam sebuah koperasi. Dengan demikian partisipasi anggota dalam koperasi diibaratkan darah dalam tubuh manusia, karena pada kenyataannya untuk mempertahankan diri, pengembangan dan pertumbuhan suatu koperasi tergantung pada kualitas dan partisipasi anggota-anggota koperasi. Masalah yang timbul pada pertumbuhan koperasi di negara kita yaitu pertumbuhan kuantitas koperasi tidak diimbangi dengan kualitas yang baik sehingga banyak koperasi yang tidak aktif. Salah satu kendalanya disebabkan oleh karena masih banyak anggota yang kurang berpartisipasi aktif di dalam kehidupan berkoperasi, padahal partisipasi anggota dalam koperasi sangat penting peranannya untuk memajukan dan mengembangkan koperasi. Partispasi merupakan peran serta anggota dalam mengawasi jalannya usaha, permodalan dan menikmati keuntungan usaha serta keterlibatan anggota dalam mengevaluasi hasil-hasil kegiatan koperasi. Tanpa adanya partisipasi anggota, koperasi tidak akan ada artinya, dan tidak dapat bekerja secara efisien dan efektif. Partisipasi anggota terdiri dari beberapa jenis, baik partisipasi dalam kegiatan usaha Koperasi (transaksi jual beli/simpan pinjam dengan Koperasi), partisipasi dalam pemupukan modal (kesadaran anggota dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya, yaitu membayar simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela), partisipasi dalam pengambilan keputusan (mengikuti rapat-rapat anggota) dan partisipasi pengawasan. Kurangnya partisipasi anggota dalam kehidupan berkoperasi akan mengakibatkan koperasi tidak dapat menjadi organisasi mandiri, karena kemandirian disini tidak diartikan secara sempit dalam bentuk materiilnya saja akan tetapi juga dalam wujud mental dan spiritual yang dimiliki oleh seluruh anggota koperasi. 2. Tujuan Untuk mengetahui pengertian partisipasi, mengetahui arti pentingnya partisipasi pada koperasi, cara meningkatkan partisipasi dan model-model kesesuaian yang ada pada koperasi. 3. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari partisipasi? 2. Apa arti pentingnya partisipasi pada koperasi? 3. Bagaimana cara meningkatkan partisipasi pada koperasi? 4. bagaimana bentuk model kesesuaian koperasi? BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Partisipasi Secara harfiah partisipasi diambil dari bahasa asing participation, yang artinya mengikutsertakan pihak lain dalam mencapai tujuan. Pengertian partisipasi menurut para ahli : 1) Menurut Suharto dan Iryanto Partisipasi adalah hal turut berperan serta di suatu kegiatan, keikutsertaan, peran dengan demikian dapat dikatakan partisipasi tersebut sama dengan peran serta. 2) Menurut Carter Peran serta merupakan proses komunikasi dua arah yang terus menerus untuk meningkatkan pengertian masyarakat atas suatu proses dimana masalah-masalah dan kebutuhan lingkungan sangat dianalisa oleh bidang yang bertanggung jawab. Tujuan peran serta masyarakat menurut carter adalah untuk menghasilkan masukan dengan persepsi yang berguna dari warga Negara dan masyarakat. 3) Menurut huneryager dan Heckman Partisipasi adalah sebagai keterlibatan mental dan emosi individual dalam situasi kelompok mendorongnya member sumbangan terhadap tujuan kelompok serta membagi tanggung jawab mereka. Pendapat-pendapat para ahli tentang hubungan partisipasi terhadap koperasi: 1) Pendapat Sagimun MD Koperasi adalah suatu alat untuk memperbaiki kehidupan berdasarkan tolong menolong diri sendiri dan auto activity dalam bentuk kerja sama.Hal ini menunjukkan bahwa koperasi hanyalah suatu alat untuk mencapai tujuan bersama, alat tersebut dapat berjalan bila orang-orang bisa bekerja sama. Dengan demikian yang bisa menghidupkan sarana untuk memperbaiki kehidupan yang berdasarkan atas kegotong royongan atau kekeluargaan tidak lain adalah partisipasi anggota. 2) Pendapat dari Syamsuri Menyatakan bahwa koperasi hanya bisa hidup, tumbuh dan berkembang apabila mendapatkan dukungan dari para anggotanya, yaitu orang-orang yang sadar akan keanggotaannya, mengetahui hakdankewajibannya serta mampu dan bersedia mengikuti aturan permainan dalam organisasi koperasi. 3) Pendapat dari Hendar Kusnadi “Koperasi adalah badan usaha perusahaan yang pemilik dan pelanggannya adalah sama, yaitu para anggotanya dan ini merupakan prinsip identitas ganda.” dan dikatakan pula bahwa “sukses tidaknya, berkembang tidaknya, bermanfaat tidaknya dan maju mundurnya suatu koperasi sangat tergantung sekali pada peran partisipasi aktif para anggotanya.” Jadi pada koperasi pengertian partisipasi adalah peran serta anggota terhadapan kegiatan yang diselenggarakan koperasi. Istilah partisipasi ini dikembang untuk menyatakan peran serta (keikutsertaan) seseorang atau sekelompok orang dalam aktivitas tertentu. Karen aitulah partisipasi anggota koperasi sangat menentukan keberhasilan koperasi. Dimensi-dimensi partisipasi di jelaskan sebagai berikut: a. dimensi partisipasi dipandang dari sifatnya, di bagi menjadi dua yaitu: 1) Parisipasi yang dipaksa ( forced) 2) Partisipasi sukarela (foluntary) b. dimensi partisipasi dipandangdari bentuknya, dibagi menjadi dua yaitu: 1) Partisipasi bersifat formal (formal participation) 2) Partisipasi bersifat informal (informal participation) c. dimensi partisipasi dipandang dari pelaksanaannya terbagi menjadi dua yaitu: 1) partisipasi secara langsung 2) partisipasi secara tidak langsung d. dimensi partisipasi dipandang dari segi kepantingan di bagi menjadi dua yaitu: 1) partisipasi kontributis (contributes participation) 2) partisipasi intensif (intensif participation) 2. Arti Pentingnya Partisipasi Partisipasi merupakan faktor yang paling menentukan dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan suatu organisasi. Dalam koperasi, semua program manajemen harus memperoleh dukungan dari anggota.Untuk keperluan itu pihak manajemen memerlukan berbagai informasi yang berasal dari anggotanya. Informasi ini dapat diperoleh jika partisipasi dalam koperasi berjalan dengan baik. Arti pentingnya partisipasi bagi anggota: • Meningkatkan rasa percaya diri. • Menimbulkan rasa handarbeni hangrungkebi. • Meningkatkan semangat. • Meningkatkan gairah kerja. Arti pentingnya bagi koperasi/manajemen: • Memegang peran penting dalam perkembangan koperasi. • Memperbaiki penampilan komparatif koperasi Pentingnya partisipasi dalam koperasi juga dapat di lihat pada pasal 17 ayat 1 UU no. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian yang menyebutkan bahwa anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Tanpa partisipasi anggota, koperasi tidak dapat bekerja secara efisien dan efektif. Suatu koperasi dapat berhasil dalam kompetisi, tetapi tak akan ada artinya bila anggota tak memanfaatkan keunggulan yang dimiliki tersebut. Untuk mengatasi penampilan yang buruk dari koperasi, menghilangkan salah tindak pihak manajemen dan membuat kebijaksanaan pengelola diperhitungkan. Agar pihak manajemen koperasi tahu apa yang menjadi kepentingan anggotanya dan berapa banyak serta kualitas pelayanan yang bagaimana yang diperlukan oleh para anggota. 3. Cara Meningkatkan Partisipasi Partisipasi merupakan faktor yang paling untuk menentukan keberhasilan atau perkembangan suatu organisasi. Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan ke dalam semua program yang harus dilaksanakan oleh manajemen. Hal itu perlu memperoleh dukungan dari semua unsur atau komponen yang ada dalam organisasi. Tanpa dukungan semua unsur atau komponen, pelaksanaan program program manajemen tidak akan berhasil dengan baik. Peningkatan manfaat keaggotaan secara operasional dapat dilakukan dengan berbagai cara. Tergantung dari situasi dan kondisi serta kemampuan koperasi. Cara peningkatan partisipasi pada koperasi dapat melalui penggunaan materi, yaitu: • Pemberian bonus • Tunjangan • Komisi • Insentif • Melalui penggunaan non materi • Memberi motivasi • Melibatkan semua unsur Cara- cara meningkatkan partisipasi :  Menyediakan barang- barang atau jasa yang dibutuhkan oleh anggota yang relatif lebih dari para pesaingnya di pasar.  Meningkatkan pelayanan kepada anggota.  Menyediakan barang- barang yang tidak tersedia di pasar bebas wilayah kepada koperasi atau tidak disediakan oleh pemerintah.  Berusaha memberikan dividen per anggota (SHU) yang meningkatkandari waktu ke waktu.  Memperbesar alokasi dana dari aktivitas bisnis koperasi dengan non anggota melalui pemberian kredit dengan bunga yang rendah.  Menyediakan berbagai tunjangan (bila mampu) bagi keanggotaan, misalnya tunjangan hari raya, tunjangan kesehatan,dll  Adapun untuk meningkatkan partisipasi kontribusi keuangan dapat dilaksanakan bersamaan dengan meningkatkan insentif, beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:  Memperbesar peranan koperasi dalam usaha anggota dengan menciptakan manfaat ekonomi yang meningkat dari waktu ke waktu.  Memperbesar rate of return melalui usaha yang sungguh-sungguh dan professional.  Membangun dan meningkatkan kepercayaan anggota terhadap manajemen koperasi melalui: a) Memilih pengurus dan pengelola yang mempunyai kemampuan manajerial, jujur dan dapat dipercaya. b) Melaksanakan catatan pembukuan yang jelas dan transparan c) Memperbesar kepentingan anggota untuk mengaudit koperasi.  Meningkatkan partispasi kontributif anggota dalam pengambilan keputusan dengan cara :  Menjelaskan tentang maksud, tujuan perencanaan dan dan keputusan yang akan dikeluarkan.  memintas tanggapan dansaran tentang perencannan dan keputusan yang dikeluarkan.  meminta informasi tentang segala sesuatu dari semua anggota dalam usaha membuat keputusan dan mengambil keputusan.  memberi kesempatan yang sama kepada semua anggota dalam pengambilan keputusan.  Melibatkan semua unsur:  Menjelaskan maksud tujuan rencana dan keputusan yang dikeluarkan.  Meminta tanggapan dan saran soal rencana dan keputusan.  Meminta informasi tentang semua hal terkait dalam rencana dan keputusan.  Memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur.  Meningkatkan delegasi wewenang Upaya memperbaiki partisipasi : 1. perlunya kebutuhan mengurangi kompleksitas orang. 2. bantuan auditeksternal 3. pengembangan sistem audit internal. 4. perlu ada disentralisasi dengan bentuk sub-sub koperasi berdasarkan kesamaan kebutuhan kebutuhan 5. adanya lebih satu kud di kecamatan anggota dapat melaksanakan alat partisipasinya. Namun demikian kiat-jurus atau langkah-langkah kerja yang dapat dilakukan pengurus-manager- karyawan dan pengawas koperasi diantaranya adalah : • Kegiatan usaha koperasi yang dijalankan harus selaras dengan kebutuhan para anggotanya, artinya segala gerak langkah koperasi harus selalu ditujukan dalam upaya memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya • Usaha yang dilakukan harus memberikan manfaat baik secara langsung maupun manfaat tidak langsung kepada anggotanya • Koperasi harus dapat meningkatkan posisi tawar para anggotanya maupun meningkatkan skala ekonomi usaha anggota • Komunikasi antara koperasi dengan para anggotanya harus dijaga agar tetap harmonis sehingga dapat meredam segala bentuk ketidaktahuan dan kecurigaan anggota yang biasanya memicu kesalahpahaman dan perselisihan, antara koperasi harus dikelola dengan manajemen profesional open management; • para pengelola koperasi harus mampu menciptakan inovasi dalam pengelolaan koperasi untuk memberikan pelayanan yang berorientasi kepada para anggota • Para pengelola koperasi harus mampu menjaga dan mengamankan kekayaan para anggotanya yang sudah tertanam dalam koperasi, sehingga kepercayaaan anggota akan terbentuk dan pada akhirnya anggota akan bersedia menanamkan modalnya lebih besar lagi • Koperasi harus mampu menciptakan hubungan pasar yang efesien dengan perusahaan lain atau para pengguna jasa lainnya, guna meningkatkan kesejahteraan anggota • Pendidikan keanggotaaan harus terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman anggota terhadap peran dan fungsinya 4. Model Kesesuaian Dalam Partisipasi Menurut Ropke (1985) pada dasarnya kualitas partisipasi tergantung pada interaksi 3 variabel, yaitu: a. Para anggota b. Manajemen koperasi c. Program menurut David Corten bahwa untuk mencapai partisipasi anggota yang efektif harus bekerja “Model 3 kesesuaian” The fit model of participation), yakni perlu ada kesesuaian antara : 1. Kesesuaian antara output program kopersi dengan kebutuhan atau keinginan para anggotanya; 2. Kesesuaian antara permintaan anggota dengan keputusan – keputusan pelayanan koperasi; 3. Kesesuaian antara tugas program koperasi dengan kemampuan manajemen koperasi. Model 3 Kesesuaian ( The Fit Model of Participation), tersebut dapat diilustrasikan seperti terlihat pada bagan 3 berikut : Sumber: Ropke J. (1988). Cultur Values and Efectiveness of Participation In Indonesia Cooperative. Seminar aspek- aspek Manajemen dan Usaha Koperasi Sebagai Pedoman Pengembangan dan Kebijakan Koperasi Indonesia 1988. Bagan The Fit Model Of Participation Apabila salah satu dari tiga jenis kesesuaian diatas, tidak terjadi atau dapat terpenuhi, maka anggota akan menggunakan alat partisipasinya dengan keluar dari koperasi (exit) atau anggota yang pasif. Jurus lain bahwa, partisipasi anggota dipengaruhi oleh keterbukaan (transparansi) dan akuntabilitas koperasi kepada anggotanya. Hal yang perlu diperhatikan oleh para koperasiawan bahwa, anggota memerlukan laporan pelayanan yang transparan dan akuntabel, yang kemudian dapat disebut neraca Pelayanan. Neraca Pelayanan harus menggambarkan perkembangan koperasi. Padahal partisipasi anggota dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang melekat pada diri anggotanya maupun bentuk, jenis dan kualitas pelayanan, yang kemudian membentuk kepuasan dan motivasi anggota untuk melaksanakan hak dan kewajibannya. Proses penyusunan Neraca Pelayanan Koperasi Tercermin dalam Perencanaan dan pengendalian Koperasi dalam melakukan Kegiatan pelayanan ke anggota dan bisnis dengan non anggota, ilustrasinya seperti terlihat pada gambar berikut ini. SKPK = Studi kelayakan Pendirian koperasi SK3 = Studi Kelayakan Kegiatan koperasi PKPBK = Perencanaan Kegiatan Pelayanan dan Bisnis Koperasi NPK (PBS) = Neraca Pelayanan koperasi (Promotion Balance Sheets) Gambar Proses Perencanaan & Pengendalian Kegiatan Pelayanan ke Anggota dan bisnis dengan non anggota Jurus/kiat meningkatkan loyalitas-partisipasi anggota menurut beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan menjadi 2 (dua) hal utama yakni : • Membangun kepercayaan penuh dari anggota kepada koperasi dan/ atau para pengurus – pengawasnya; • Memberikan manfaat nyata bagi anggota, baik manfaat ekonomi maupun manfaat non ekonomi dari pelayanan jasa/ barang koperasi. Membangun kepercayaan dari anggota dan optimalnya manfaat koperasi dipengaruhi oleh profesionalisme manajemen. Sebab kepercayaaan anggota akan dipengaruhi oleh transparansi dan akuntabilitas sebagai bagian dari profesionalisme manajemen. Kemudian optimalisasi manfaat koperasi bagi anggotanya, akan dipengengaruhi oleh efesiensi perusahaan koperasi hanya akan bisa dicapai bila perusahaan koperasi professional. BAB III PENUTUP Kesimpulan o Secara harafiah partisipasi diambil dari bahasa asing participation, yang artinya mengikutsertakan pihak lain dalam mencapai tujuan. o koperasi pengertian partisipasi adalah peran serta anggota terhadapan kegiatan yang diselenggarakan koperasi. o Arti pentingnya menurut anggota dan manajemen: Arti pentingnya partisipasi bagi anggota: • Meningkatkan rasa percaya diri. • Menimbulkan rasa handarbeni hangrungkebi. • Meningkatkan semangat. • Meningkatkan gairah kerja.. Arti pentingnya bagi koperasi/manajemen: • Memegang peran penting dalam perkembangan koperasi. • Memperbaiki penampilan komparatif koperasi o Cara meningkatkan partisipasi pada koperasi melalui penggunaan materi, yaitu: • Pemberian bonus • Tunjangan • Komisi • Insentif • Melalui penggunaan non materi • Memberi motivasi • Melibatkan semua unsur Daftar Pustaka http://www.canboyz.co.cc/2010/05/pengertian-definisi-partisipasi.html http://garryaditya.blogspot.com/2010/04/bab-i-pendahuluan-1.html http://diskumkm.jabarprov.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=46:kiat-meningkatkan-partisipasi-anggota&catid=21:opini&Itemid=6 http://guruvalah.20m.com/script1.pdf http://www.scribd.com/doc/24116340/BAB-5-Partisipasi-Anngota-Koperasi http://begawanafif.blogspot.com/2009/02/komitmen-kepemimpinan.html http://yudiero12.wordpress.com/2009/02/04/partisipasi-koperasi-dalam-ilmu-ekonomi/ http://educare.e-fkipunla.net